src="https://ajax.googlelapis.com/ajax/libs/jquery/1.8.3/jquery.min.js"type="text/javascript">

Saturday, October 11, 2008

LASKAR PELANGI

LASKAR PELANGI
By. Nidji


mimpi adalah kunci
untuk kita menaklukkan dunia
telah hilang
tanpa lelah sampai engkau
meraihnya

laskar pelangi
takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
raih bintang di jiwa

menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia

selamanya...

cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau ini kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita

laskar pelangi
takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi

menarilah dan terus tertawa
walau dunia takseindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia

selamanya...

Alhamdulillah akhirnya kesampaian juga keinginan untuk menonton film ini. Walopun sebelumnya harus berdesakan antri karcis masuk didepan loket yang belum dibuka. Walopun harus menunggu, puter2 mall ga jelas karena dapat jam pertunjukan kedua. Tapi semuanya terbayarkan oleh kepuasan hati saat menyaksikan langsung hasil karya 2 sineas Indonesia ini. Bagus sekali..membuyarkan semua opini di benak bahwa sebuah film yang diangkat dari novel takkan pernah jadi tontonan sempurna. Karena penonton akan selalu membandingkannya dengan buku.
Bagiku..keseluruhan dalam film ini perfect. Pemain2nya benar2 menjiwai peran masing2. Setting lokasi, alur cerita...semua memuaskan. Perasaan penonton menjadi teraduk-aduk. Tertawa ketika melihat kepolosan anggota Laskar Pelangi. Terinspirasi oleh semangat dan ketekunan mereka. Terharu saat melihat ketulusan dari Guru2 mulia. Bahkan menangis saat melihat ketidak adilan hidup yang menimpa mereka...-kupikir cuma aq yang cengeng, ternyata sebagian penonton juga menangis saat adegan Lintang harus putus sekolah. Bahkan teman nonton saya adalah orang yang isakannya paling keras (Hehe..itu menandakan betapa lembutnya hatimu,Danik sayang)-.Semua begitu real...benar2 luar biasa pengalaman hidup Bang Ikal.
Kisah Laskar Pelangi memang sudah menawan hati saya sejak dulu. Kisah yang menginspirasi diri untuk percaya pada keajaiban mimpi. Yang mengajarkan qta bahwa untuk mewujudkan mimpi itu dibutuhkan do'a dan perjuangan. Trims..buat Mira Lesmana en Riri Riza.

4 comments:

nugroho putu said...

hmm.. jadi pingin ikutan nonton.
tapi belum sempet...

Ruri Vidya said...

Ajak haya sama bunga juga,mas. Pasti mereka seneng. Tapi..siap2 buat antri panjang..hehehe..

nugroho putu said...

akhirnya aku berhasil nonton LP,
sayangnya tanpa haya dan bunga...
agak susah ngatur waktunya.
cuman berdua...
sekalian nikmati ultah pernikahan yang ke 9... hehehehe..

filmnya menyentuh, aku menangis berkali-kali...sentuhannya agak beda dengan di buku, tapi sama mengenanya...

Ruri Vidya said...

Cie..cie..yg nonton berdua.Hehe..
Iya..film LP tuh gimana gitu.Walo agak beda sama novel, tapi pas banget.Beda banget sama AAC ya?